Penjelasan rinci mengapa harga software mahal?
Dulu sewaktu saya bekerja di software house bertemu klien di berbagai perusahaan untuk menawarkan aplikasi, melakukan presentasi fitur-fitur yang ada di aplikasi, setelah selesai lanjut ke penawaran harga aplikasi, sering kali klien menyatakan harga aplikasi mahal, karena tidak semua klien mengerti tentang pembuatan aplikasi, maka perlu dijelaskan kenapa harganya mahal.
Berikut penjelasan mengapa harga aplikasi mahal
Aplikasi merupakan produk abstrak, yang tidak bisa kita pegang secara fisik dan hanya tampil di media elektronik seperti layar komputer, table, atau handphone. Produk yang biasa diberikan ke klien adalah berbentuk CD/DVD.
Aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman, dan programmer adalah orang yang membuat aplikasi.
Untuk membuat sebuah aplikasi untuk perusahaan, berikut adalah alur / metode System Development Life Cycle – SDLC yang biasa dipakai:
- Planning – mengidentifikasi permasalahan bisnis, studi kelayakan, manajemen proyek
- Analysis – mengumpulkan informasi, kebutuhan, persyaratan, dokumen definisi
- Design – mengembangkan spesifikasi pengguna dan jaringan basis data perangkat lunak
- Development – membangun program penulisan arsitektur teknis dan membuat database
- Testing – pengujian kesatuan pengujian sistem, pengujian integrasi, User Acceptance Test (UAT)
- Implementation – pelatihan pengguna, instalasi untuk produksi, dokumentasi, konversi sistem
- Maintenance – evaluasi, helpdesk
Dalam perusahaan IT (Information Technology) yang besar, berikut adalah komposisi pekerja IT beserta rincian gaji minimal:
- Manager IT – 10jt per bulan
- Project Manager – 8jt per bulan
- Analis – 6jt per bulan
- Designer – 5jt per bulan
- Programmer – 5jt per bulan
- Tester – 4jt per bulan
- Implementor – 4jt per bulan
- Network – 5jt per bulan
- Database – 5jt per bulan
- Helpdesk – 3jt per bulan
Total adalah 55jt per bulan, ini hanya merupakan biaya gaji, belum termasuk biaya modal seperti sewa kantor, komputer / laptop, meja, biaya listrik, air, dsb.
Lama pembuatan satu aplikasi tergantung kerumitannya, untuk mempermudah kita asumsikan aplikasinya tidak terlalu komplek, sehingga memakan waktu selama 3 bulan, maka biaya per bulan kita kali 3, 55jt x 3 = 165jt.
Bagi perusahaan menengah kebawah komposisi di atas bisa berubah menjadi:
- Manager IT – 10jt per bulan
- Designer – 5jt per bulan
- Programmer – 5jt per bulan
- Network – 5jt per bulan
Programmer merangkap menjadi Analis, Tester, Implementor, Helpdesk, dan Database
Komposisi sangat tergantung dari manajemen perusahaan, bahkan tidak jarang hanya terdapat programmer dalam satu perusahaan yang menghandle semua tugas – tugas IT.
Mari kita asumsikan perusahaan hanya merekrut satu programmer yang khusus untuk membuat aplikasi buat perusahaan. Programmer tersebut digaji 5jt, karena hanya satu orang yang bekerja menghandle semua kerjaan IT, lama penyelesaian aplikasi inventory sederhana menjadi 6 bulan.
Maka total biaya selama 6 bulan adalah 5 x 6jt = 30jt.
Selain biaya ada pertimbangan lain: kemahiran programmer, apakah skillnya junior, intermediate atau expert, jika masih junior maka lama pengerjaan bisa menjadi molor.
Semua aplikasi baru dibuat hampir dipastikan mempunyai banyak kesalahan / bug, sehingga harus terus menerus direvisi. Aplikasi buatan akan stabil apabila sudah dipakai dan berjalan setidaknya selama 1 tahun.
Dari penjelasan di atas, maka bisa dibayangkan biaya yang harus dikeluarkan jika perusahaan harus membuat aplikasi sendiri.
Terkait berbagai permasalahan membangun sistem komputerisasi dapat membaca di artikel Kendala perusahaan beralih dari manual ke sistim komputer